Tampil Cantik Alami
Keranjingan berdandan hal ini
terjadi secara wajar pada wanita. Ada keinginan bawah sadar untuk tampil
seksi dan menarik perhatian, terutama dihadapan lawan jenis. Wanita
memang berbeda dari pria secara fisik, ia ingin terlihat lebih istimewa
dan kondisi itulah yang ingin tetap ingin dipertahankan. Mendanani diri
dengan make up adalah salah satu manifestasi keinginan itu tadi.
Namun, jika ada yang terjebak pada keinginan yang sangat kuat untuk
berdandan hal ini dapat mempengaruhi konsep diri seseorang, misalnya
mengalami kecanduan make up. Menurut para ahli psikologis make up sifatnya hanya sebagai asesoris,
artinya boleh dipakai atau boleh juga tidak sama sekali. Pada tingkat
yang serius hal ini bisa mengakibatkan pada perbaikan reparasi wajah
seperti menggunakan silikon cair, tentu hal ini sangat berbahaya,
apalagi peggunaan silikon sudah di larang sejak tahun 1971, pada masa
ini silikon hanya digunakan utuk kebutuhan industri misalnya pembuatan
dot bayi, minyak pelumas, produk plastik dan lainnya.
Berlebihan menjaga image
Seorang
ahli psikologis yang juga adalah seorang dosen UI di fakultas
psikologis pernah mengatakan bahwa kondisi rela menderita tersebut
sebagai bentuk tuntutan lingkungan. Lingkungan meminta wanita untuk
tetap tampil cantik. Ada seperangkat kriteria yang dimiliki oleh wanita
bila ingin menjadi cantik, pada beberapa wanita kosep ini melekat kuat
pada dirinya. Sehingga mereka ingin meningkatkan kecantikannya agar
mendapatkan penghargaan dari lingkungan. Padahal menurut dosen tersebut
kecantikan yang paling penting adalah inner beauty. Inner beauty sendiri timbul karena adanya rasa percaya diri akan kemampuan yang positif yang dimilikinya, jadi bukan karena make up. Menuru Christine Lochner, seorang psikolog pada Medical Research Council, ketergantungan pada make up
adalah cetusan dari kebutuhan mengontrol " kemampuan mengontrol sesuatu
agar dapat membangkitkan kepercayaan diri". Katanya. Pada wanita arah
kontrol ini muncul dalam penampilan diri. Sedangkan pada pria biasanya
pada perhatian terhadap pekerjaan dan hobi. "Wanita yang tergantung pada
make up biasanya punya masalah depresi atau hal lain yang berhubungan dengan rendahnya raa percaya diri" kata Christine.
Meski demikian, kebiasan ber make up tidak selalu berkaitan dengan masalah psikologis.
Terobsesi Berdandan
Wanita
yang ingin tampil cantik adalah wanita yang normal, keinginan untuk ber
make up adalah tuntusan sosial agar selalu enak di pandang, orang akan
senang melihat waniita yang menarik, bersih dan rapi. Namun apabila
berpenapilan berlebihan dan selalu tampil make up
pada setiap kesempatan, misalnya pada saat tidur ataupun hendak
melakukan aktivitas rumah lainnya menurut ahli psikologi hal ini
dikatakan tidak wajar dan masuk kedalam kategori abnormal. Hal ini
menunjukan konsep diri yang tidak baik. Jika anda termasuk dalam
kategori ini, cobalah berkonsultasi pada ahli psikologi. Dan cobalah
melihat sekitar anda, bahwa memang nampak cantik adanya ketimbang
melakokan polesan pada wajah anda dengan kanvas hidup yang
berwarna-warni. Dan jika anda memiliki niat untuk operasi plastik
cobalah renungkan kembali secara matang untuk apa kegunaannya? Jika ada
nilai tambah yang ingin diraih hal ini mungkin bisa diterima namun jika
hanya untuk ingin menyamakan dengan salah satu artis A atau artis B,
hal ini mungkin perlu di renungkan lagi, jangan sampai kepribadian wajah
anda menjadi tidak di kenal dan sulit dikenali orang lain. Artis tentu
punya proposional tubuh yang sangat bagus, belum tentu sesuai dengan
proposional tubuh anda. Jika seseorang sudah terobsesi terhadap dandan
yang berlebihan hal ini bisa mempengaruhi jati diri seseorang dan bisa
berakibat sangat buruk pada kepribadian dan psikologis seseorang. Selain
alasan tersebut anda juga harus melihat faktor kecelakaan yang bisa
saja terjadi dalam menjalani bedah plastik, walaupun dokter bedah
estestika pasti akan melakukan yang terbaik untuk pasiennya tapi hal itu
tentu tidak bisa di jamin karena setiap tindakan tentu ada resikonya.
0 komentar:
Posting Komentar